Tips dan Trik Membuat Berita Jurnalistik Sekolah yang Menarik dan Informatif

0
press, journalist, photographer, news, headlines, journalism, magazine, newspapers, figure, information, magazines, newspaper, funny, broadcast, fun, article, communication, tagesschau, press, press, press, journalist, journalist, journalist, journalist, journalist, journalism, journalism, journalism, newspaper, newspaper, newspaper, funny, article
gaza, press, news, palestine, war, torn, news coverage, journalist, photojournalist, gaza, gaza, gaza, gaza, gaza, palestine, palestine, photojournalist

Widyaiswara14, 2025 – Berita jurnalistik sekolah adalah catatan penting tentang kehidupan di sekolah, mulai dari prestasi siswa, kegiatan ekstrakurikuler, hingga acara keagamaan atau sosial. Tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi, berita sekolah juga dapat menjadi sarana publikasi positif sekaligus latihan literasi bagi siswa dan guru.

Namun, menulis berita sekolah tidak boleh sembarangan. Berita yang baik harus jelas, ringkas, faktual, dan tentu saja menarik dibaca. Berikut tips dan trik praktis untuk membuat berita jurnalistik sekolah yang bisa dipraktikkan oleh guru, siswa, maupun tim jurnalistik sekolah.


1. Menentukan Sudut Pandang Berita

Setiap kegiatan sekolah punya banyak sisi yang bisa diceritakan. Nah, tugas penulis berita adalah memilih sudut pandang yang paling menonjol dan relevan bagi pembaca.

Misalnya:

  • Jika kegiatannya lomba, sorotlah proses perjuangan dan hasil prestasi siswa.
  • Jika kegiatannya berupa seminar, fokuslah pada pesan utama dan manfaat yang diperoleh siswa.
  • Jika kegiatannya perayaan hari besar, angkat sisi kebersamaan dan nilai pendidikan karakter.

👉 Dengan sudut pandang yang jelas, berita tidak melebar ke banyak arah, melainkan fokus dan lebih mudah dipahami.


2. Mengikuti Rumus 5W + 1H

Prinsip utama dalam penulisan berita adalah menjawab pertanyaan 5W + 1H:

  • What (Apa): Apa kegiatan atau peristiwa yang terjadi?
  • Who (Siapa): Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut?
  • When (Kapan): Kapan kegiatan berlangsung?
  • Where (Di mana): Di mana kegiatan dilakukan?
  • Why (Mengapa): Mengapa kegiatan ini penting dilakukan?
  • How (Bagaimana): Bagaimana kegiatan itu berlangsung?

Contoh:

Pada Jumat, 25 Juli 2025, Pengurus PHDI Kecamatan Denpasar Timur bekerja sama dengan SMPN 2 Denpasar melaksanakan upacara Pawintenan Sisya Upanayana. Kegiatan ini bertujuan membekali siswa dengan nilai-nilai suputra dan suputri sebagai generasi penerus bangsa.

Dengan menjawab 5W + 1H, berita terasa lengkap dan informatif.


3. Menggunakan Bahasa yang Ringkas dan Jelas

Berita bukan cerpen atau esai. Hindari kalimat panjang yang bertele-tele. Gunakan bahasa yang singkat, padat, jelas, tetapi tetap enak dibaca.

Perbandingan:

  • ❌ “Pada suatu hari yang sangat cerah dan penuh semangat, seluruh peserta lomba hadir tepat waktu untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan dengan baik sejak jauh hari sebelumnya.”
  • âś… “Lomba dimulai pada pagi hari dengan semangat para peserta yang hadir tepat waktu.”

Kalimat sederhana akan membuat pembaca lebih mudah menangkap inti berita.


4. Menyajikan Fakta, Bukan Opini

Ciri utama berita jurnalistik adalah faktual. Artinya, apa yang ditulis harus benar-benar terjadi, bukan sekadar pendapat penulis.

Jika ingin menyampaikan pendapat, gunakan kutipan dari narasumber. Misalnya:

Kepala SMPN 1 Denpasar, I Komang Agus Ugrasena, menyampaikan bahwa prestasi siswa dalam lomba Nyurat Lontar ini merupakan bukti kerja keras bersama antara guru, siswa, dan orang tua.

Dengan begitu, berita tetap objektif dan dapat dipercaya.


5. Menambahkan Kutipan untuk Menguatkan Isi

Kutipan dari tokoh sekolah atau siswa akan membuat berita lebih hidup. Ambil kutipan singkat yang berisi pesan penting atau kesan terhadap kegiatan.

Beberapa contoh narasumber yang bisa dikutip:

  • Kepala sekolah (memberikan dukungan dan arahan)
  • Guru pembimbing (menjelaskan proses dan usaha)
  • Siswa berprestasi (menceritakan pengalaman pribadi)
  • Panitia (menyampaikan tujuan acara)

Contoh:

“Kami sangat bangga bisa membawa nama sekolah dalam ajang tingkat provinsi. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi teman-teman lain,” ungkap Tiara, siswa kelas IX yang meraih juara pertama.


6. Menyertakan Foto Pendukung

Berita sekolah akan lebih menarik jika dilengkapi dengan foto kegiatan. Pilih foto yang:

  • Jelas, tidak buram.
  • Menampilkan momen penting (misalnya penyerahan piala, prosesi upacara, atau kegiatan inti).
  • Natural dan tidak berlebihan dalam editan.

Foto dapat memberi nilai visual sehingga berita terasa lebih nyata.


7. Membuat Judul yang Singkat dan Menarik

Judul adalah pintu masuk berita. Jika judulnya membosankan, pembaca mungkin tidak akan melanjutkan membaca.

Tips membuat judul berita sekolah:

  • Gunakan kata kerja aktif.
  • Singkat, padat, dan sesuai isi.
  • Masukkan kata kunci utama (misalnya prestasi, juara, inovasi, kolaborasi).

Contoh judul yang menarik:

  • “Tiara dan Joshua Sabet Juara Lomba Nyurat Lontar Se-Bali”
  • “SMPN 2 Denpasar Gelar Upacara Pawintenan Sisya Upanayana”
  • “Pramuka SMPN 3 Denpasar Wujudkan Kreativitas lewat Perkemahan”

8. Menutup Berita dengan Pesan Positif

Bagian penutup berita sebaiknya berisi pesan atau harapan. Ini penting agar berita tidak “menggantung” dan memberikan kesan yang membangun.

Contoh:

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi SMPN 2 Denpasar semakin memahami nilai-nilai luhur budaya serta mampu menjadi generasi suputra dan suputri bangsa.


9. Mengelola Tata Letak Berita

Selain isi, tampilan berita juga penting. Agar lebih menarik di website atau majalah sekolah, perhatikan hal berikut:

  • Gunakan paragraf pendek (2–3 kalimat saja).
  • Sertakan subjudul untuk memudahkan pembaca.
  • Tambahkan poin-poin atau daftar jika diperlukan.
  • Jangan lupa menuliskan nama penulis berita.

10. Melatih Konsistensi

Menulis berita adalah keterampilan yang perlu dilatih terus-menerus. Semakin sering menulis, semakin terbiasa kita dengan alur, bahasa, dan struktur berita.

Tips melatih konsistensi:

  • Bentuk tim jurnalistik sekolah.
  • Bagi tugas: ada yang menulis, ada yang memotret, ada yang mengedit.
  • Buat jadwal penerbitan rutin (misalnya 1 minggu sekali ada berita baru).

✨ Kesimpulan
Menulis berita jurnalistik sekolah bukan sekadar menulis laporan kegiatan. Dibutuhkan kejelian memilih sudut pandang, keterampilan meramu fakta dengan bahasa sederhana, serta kreativitas dalam menyajikan berita agar enak dibaca. Dengan mengikuti tips di atas, berita sekolah akan lebih menarik, informatif, dan menjadi media literasi yang bermanfaat bagi seluruh warga sekolah.

Ingat, kunci utamanya adalah: fakta, ringkas, menarik, dan membangun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *